- Sosialisasi Kegemaran Membaca dan Literasi tingkat SD/MI, SMP/MTs, di Kecamatan Saparua Timur
- Membaca Nyaring Menyenangkan Bagi Anak
- Merindukan Kebiasaan Membaca Buku di Mana Saja
- 10 Tips Cara Membaca yang Baik dan Benar
- Keberpihakan Daerah Perlu Mendapat Perhatian Serius
- Mudik Asyik Baca Buku 2024: Membawa Kebutuhan Bacaan di Perjalanan
- Sosialisasi Kegemaran Membaca dan Literasi tingkat SD/SMP, di Kecamatan Leihitu
- Tingkatkan Minat Baca, Perpustakaan Keliling Menyambangi Sekolah
- Perpusnas Hadirkan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) dan Bahan Bacaa
- Gerakan Indonesia Membaca, Meningkatkan Literasi Melalui Membaca Nyaring
- Home
- Perpustakaan Nasional
- PLM Nasional 2023 Perpusnas di Yogyakarta Sukses Digelar
Peer Learning Meeting (PLM) Nasional 2023 yang digelar Perpustakaan Nasional (Perpusnas) sukses digelar. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mendukung penuh acara yang digelar ini. Kamis (21/9), PLM Resmi ditutup.
PLM Nasional 2023 merupakan kegiatan sharing knowledge dan berbagi pengalaman dalam Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). PLM Nasional 2023 mengusung tema "Menguatkan Literasi Menuju Masyarakat Sejahtera melalui Perpustakaan Kreatif dan Inovatif".
Baca Lainnya :
- Peningkatan kualitas SDM Melalui Perpustakaan
- Perpusnas Banjir Pujian dari Komisi X DPR RI
- Perpusnas dorong kemandirian belajar lewat aplikasi BintangPusnas Edu
- Pembukaan Kegiatan Bimbel Bahasa Inggris dan Komputer Program TPBIS Tahun 2023
- Kepala Perpusnas Minta Perpustakaan Pahami Kebutuhan Bahan Bacaan Masyarakat
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Adin Bondar mengatakan, melalui kegiatan PLM Nasional 2023, diharapkan agar pelaku dan pengelola perpustakaan melalui TPBIS menjadi termotivasi melakukan inovasi dan kreativitas.
“Melalui kegiatan ini (TPBIS), dampak yang dirasakan masyarakat sudah sangat jelas sekali, karena meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Adin, usai penutupan PLM Nasional 2023, di Yogyakarta, Kamis (21/9).
Dia menerangkan, melalui literasi terapan yang dilakukan melalui transformasi perpustakaan dari 2018-2023, masyarakat yang termarjinalkan telah mendapatkan inside baru dalam kualitas hidupnya. Sehingga banyak yang mendapatkan pekerjaan baru dan juga usaha baru.
“Melalui transfer of knowledge di perpustakaan desa, di ruang terbuka, mereka belajar kontekstual untuk keterampilan hidupnya dan berbagi pengalaman bagi warga desa,” paparnya.
Adin berharap, peserta yang hadir pada acara PLM Nasional 2023 di Yogyakarta, yang sebanyak 11.00 orang, akan bisa menjadi role model dan juga pendamping literasi bagi masyarakat. Bahkan diharapkan dapat mengatasi persoalan kemiskinan ekstrem dan persoalan gizi buruk dan stunting.
Dia menyatakan, persoalan gizi buruk, stunting, kemiskinan, tidak hanya pada faktor kemiskinan ekonomi, tetapi banyak juga ditimbulkan karena persoalan ketidaktahuan masyarakat. “Di sinilah hadir literasi. Persoalan bangsa bisa diurai oleh mereka dengan pendekatan literasi,” tegasnya.
Untuk itu, Perpusnas terus melakukan kolaborasi dengan lembaga Pemerintah maupun swasta agar masalah persoalan bisa diatasi. Adin juga mengatakan, kehadiran Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada acara pembukaan PLM Nasional 2023 sangat menginspirasi.
Dia lalu memaparkan, hasil kegiatan PLM sejak 2018 hingga 2023 secara faktual membuktikan banyak masyarakat yang tadinya tidak memiliki pekerjaan mendapat inside dan keterampilan baru sehingga mereka memproduksi, Cost Benefit Ratio dari program ini sebesar 2,30, yang artinya setiap Rp 1 cost yang dikeluarkan akan menghasilkan benefit sebesar Rp 2,30.
“Tapi, karena lingkupnya masih kecil, ini memang dampak makronya belum kelihatan,” ucapnya.
Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Nani Suryani berharap, setelah acara ini, para peserta yang berasal dari seluruh pelosok nusantara bisa melanjutkan hasil dari proses self-assessment guna mengetahui performa implementasi program dan proses mentoring yang dijalankan. Sehingga kegiatan TPBIS di perpustakaan yang dikelola meningkat dan lebih bermanfaat dalam meningkatkan literasi untuk kesejahteraan masyarakat.
“Kami juga berharap Bapak/Ibu mengingat, meresapi, dan menerapkan wawasan baru tentang praktik terbaik dalam pengelolaan perpustakaan yang penting bagi keberlanjutan transformasi perpustakaan. Dan dalam semangat membangun negeri, segera menyusun dan menerapkan rencana tindak lanjut implementasi program perpustakaan masing-masing,” ucap Nani Suryani.
Nani juga mengucapkan selamat kepada para pemenang penghargaan sebagai bukti atas kinerja dalam mengelola program TPBIS. “Bagi yang belum berhasil menampilkan yang terbaik, jangan berkecil hati. Tetaplah berkarya dan bersemangat dalam melaksanakan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di lingkungannya masing-masing untuk berinovasi dan terus berkarya,” tutup Nani.
TAGS: | nasional |
Write a Facebook Comment