
- Layanan Perpustakaan Keliling di SD/SMP di Kecamatan Telutih
- KUNJUNGAN PERPUSTAKAAN KELILING MENINGKATKAN MINAT BACA ANAK
- Kepala Perpusnas: Literasi Merupakan Program Bersama dan Harus Dikerjakan Bersama
- MENINGKATKAN LITERASI SEKOLAH MELALUI MOBIL PERPUSTAKAAN KELILING
- Kunjungan KB Terpadu-Raudhatul Athfal Nurul Falah Masohi ke Dinas Perpustakaan
- Rekomendasi Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2025
- Rakornas Bidang Perpustakaan 2025, Menteri Dikdasmen: Peningkatan Budaya Baca dan Kecakapan Literasi
- Rakornas Bidang Perpustakaan 2025, Membaca Jadi Kunci Utama untuk Berkembang
- Perubahan dan Transformasi Digital Perpusnas, Adaptasi atau Tertinggal?
- Perpusnas Terima Penghargaan MURI, Gedung Perpustakaan Tertinggi di Dunia

- Home
- Perpustakaan Nasional
- Perpustakaan Nasional dan Tantangan Era Digital: Pemanfaatan Internet dan Demokratisasi Pengetahuan


- By admin_perpusda
- 11 Jan 2024 / 331 View
Perpustakaan Nasional dan Tantangan Era Digital: Pemanfaatan Internet dan Demokratisasi Pengetahuan
Jakarta – Dengan berkembang pesatnya teknologi informasi dan komunikasi begitu masif sehingga menimbulkan ledakan informasi dan pengetahuan di berbagai bidang. Hal tersebut, perlu mendapatkan perhatian serius, setidaknya dalam dua hal. Yang pertama, pemanfaatan internet bergerak (mobile internet) yang tidak hanya meluas, tetapi juga semakin intens.
Hal tersebut disampaikan oleh Emyati Tangke Lembang, Direktur Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan Nasional (Perpusnas) pada apel pagi Senin (04/12). Emyati juga menyoroti dalam sambutanya bahwa demokratisasi pengetahuan dimana pengetahuan tidak dapat dibatasi dan dapat dengan dapat bernilai baik ataupun sebaliknya.
Baca Lainnya :
- Perpunas Kembali Raih Kualifikasi Menuju Informatif di Kategori LNLPNK
- Perpusnas Kembali Raih Predikat Opini Kualitas Tinggi
- Pustakawan Dituntut Menjadi Pustakawan Digital
- Mengenal Dewey Decimal Classification (DDC), Sistem yang mempermudah mencari buku di perpustakaan
- Pembudayaan Minat Baca Jadi Tugas Bersama
Kedua, Emyati menyinggung dampak negatif globalisasi, menciptakan masyarakat yang segregatif dan eksklusif. Meskipun demikian, ia menekankan bahwa demokratisasi pengetahuan dapat menciptakan reaksi positif. “Perpustakaan Nasional sebagai garda terdepan dalam penyebaran informasi dan pengetahuan, tentunya memberikan layanan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk mengakses ilmu pengetahuan.” Tutur Emyati.
Emyati menerangkan bahwa Perpusnas sebagai penyedia informasi dan pelestari bahan perpustakaan memiliki peran penting di dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Di era globalisasi ini Perpustakaan Nasional menyediakan layanan perpustakaan digital berbasis teknologi informasi yang bisa dimanfaatkan oleh pemustaka kapan saja dan di mana saja, dengan tetap menjaga kualitas informasi yang relevan, tepat dan akurat. Hal ini sejalan dengan visi Kepala Perpustakaan Nasional Periode 2016-2023, Muhammad Syarif Bando, mengenai era transfer of knowledge.
Beberapa layanan inovatif yang telah diperkenalkan oleh Perpustakaan Nasional meliputi e-Deposit, ISBN, Online Public Access Catalog (OPAC), Indonesia OneSearch (IOS), Keanggotaan Online (K-OL), iPusnas, Bintang Pusnas, e-Resources, Khastara, TanyaPustakawan (Ask a Librarian), dan berbagai layanan lainnya. Semua ini diharapkan dapat mempermudah akses para stakeholder ke koleksi Perpustakaan Nasional sesuai dengan kebutuhan mereka.
Tak hanya layanan saja yang ditingkatkan tapi sumber daya manusia yaitu profesionalisme ASN juga perlu ditingkatkan dalam menghadapi perkembangan ini. diperlukan usaha-usaha dalam meningkatkan dimensi kualifikasi, kompetensi, kinerja, dan disiplin melalui pemanfaatan sumber daya informasi yang sesuai dengan kebutuhan individu dan organisasi. Untuk mendukung hal itu, akses terhadap ilmu pengetahuan harus dibuka seluas-luasnya dalam rangka meningkatkan literasi dan kemampuan individu, untuk nantinya mereka dapat meningkatkan kesejahteraan melalui pemanfaatan sumber-sumber pengetahuan yang tersedia di perpustakaan. “Dengan demikian, akan tercipta manusia yang unggul dan mampu memberikan jawaban dan penyelesaian yang tepat atas segala tantangan yang terbentang.” Terang Emyati.
Pertepatan dengan perayaan hari KORPRI, Emyati menjadikan momentum hari itu dengan mengajak semua untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan dan tantangan masa depan. Pemanfaatan produk-produk informasi di Perpustakaan Nasional diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme ASN, sehingga memberikan dampak positif pada pencapaian kinerja Perpustakaan Nasional yang lebih baik.
Emyati menutup apel pagi ini dengan kutipan dari Al Ghazali, seorang filsuf berasa dari Timur Tengah, “Pengetahuan tanpa tindakan adalah sia-sia, dan tindakan tanpa pengetahuan adalah kenekatan.”
TAGS: | nasional |
Berita Terkait
Leave a Comments
Website Resmi Pemda Malteng
-
- 2 Tahun lalu / 6734 view
7 Manfaat Membaca Buku
Write a Facebook Comment