
- Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2023: Pemerintah Daerah Diminta Berkoordinasi dengan Perpusnas
- Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2023 Resmi Ditutup, Sestama: TPBIS Jadi Solusi
- Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2023: Bersama Bahu Membahu Tingkatkan Literasi dan Sejahterakan M
- Perpusnas Gelar Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2023, TPBIS Jadi Topik Utama
- Literasi dan Kolaborasi Sukseskan TPBIS
- Makna Buku Adalah Jendela Dunia, Dapatkan Ilmu Pengetahuan Tiada Batasnya
- 5 Penyebab Kurangnya Minat Baca di Indonesia
- Perpusnas Hadir Nyata Perbaiki Kualitas Masyarakat
- Mengenal 8 Jenis Perpustakaan di Sekitar Kita
- Pj. Bupati Maluku Tengah Mengajak Masyarakat Dukung Dimansyah Laitupa

- Home
- Perpustakaan Nasional
- Perpusnas Kawal Literasi Desa

Baca Lainnya :
- Kunjungan Praja IPDN Jatinangor di Perpustakaan Daerah Kab. Maluku Tengah
- Workshop Sadar Literasi Menangkal Hoax dengan Menulis Kreatif & Inspiratif
- Perpustakaan Ulupaha Seith Menyelenggarakan Kegiatan Pelatihan Komputer bagi Pelajar
- Kunjungan Ibu Wakil Bupati Maluku Tengah di Dinas Perpustakaan Daerah
- Kegiatan Kursus Bahasa Inggris Angk. II Program TPBIS Tahun 2022
Jakarta - Desa di Indonesia memerlukan perhatian lebih dari pemerintah pusat maupun daerah. Dengan jumlah sekitar 75.000, desa menjadi komunitas penduduk di mana masyarakat Indonesia bertempat tinggal, berinteraksi, berkegiatan ekonomi, dan bersosialisasi. Sehingga kebijakan pemerintah dalam menggelontorkan dana desa dirasa sangat tepat untuk mendukung perkembangan desa.
Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Didik Suhardi, dalam sambutannya mengatakan terdapat banyak tantangan dalam upaya meningkatkan literasi di Indonesia terutama di desa. Hal tersebut terlihat dari persentase buku yang dibaca setiap tahunnya. Terlebih budaya baca bukanlah sebuah proses instan untuk dibentuk, melainkan sebuah proses panjang yang harus ditempuh. Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI memiliki peran yang sangat luar biasa dalam meningkatkan budaya baca masyarakat Indonesia.
“Budaya baca ini tidak bisa langsung, ada proses pembudayaan yang dimulai dari kecil. Jadi tidak kemudian dewasa tiba-tiba senang baca,” jelasnya pada kegiatan Rakornas Pengembangan Literasi dan Inovasi Berbasis Desa yang diselenggarakan secara hybrid melalui Zoom Meeting dan Sthala Hotel Ubud, Bali, Rabu (22/6/2022).
Lebih lanjut Didik berharap desa sebagai entitas mampu meningkatkan kemampuan literasi dan inovasi masyarakatnya agar dapat semakin berperan dalam pembangunan di Indonesia. Pembangunan desa menurutnya adalah kunci untuk mengentaskan kemiskinan, menurunkan stunting, meningkatkan literasi, inovasi dan kreativitas.
Untuk lebih mendukung masyarakat, perpustakaan bertransformasi menjadi Lembaga strategis guna meningkatkan literasi masyarakat yang tidak hanya berkontribusi dalam mencerdaskan, namun juga menyejahterakan masyarakat dengan memberikan dampak nyata peningkatan ekonomi keluaraga sehingga mampu mengentaskan kemiskinan di Indonesia.
“Dalam hal ini Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial merupakan perpustakaan yang memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya dengan melihat keragaman budaya, kemauan menerima perubahan, serta menawarkan kesempatan berusaha, melindungi dan memperjuangkan budaya dan Hak Azasi Manusia (HAM),” jelasnya.
Desa memiliki 18 tujuan, salah satunya adalah Pendidikan Desa Berkualitas. Agar dapat terwujud ada beberapa target yang harus dicapai mengingat pendidikan merupakan satu bentuk investasi yang menentukan masa depan bangsa. Selain itu, pendidikan juga menjadi syarat penting dalam peningkatan kualitas dan daya saing SDM, khususnya di desa.
Oleh karena itu, pemerintah desa harus memastikan persediaaan dan juga keterjangkauan layanan pendidikan yang berkualitas serta akses yang mudah bagi masyarakat desa. Layanan pendidikan prasekolah, pendidikan non formal serta ketersediaan perpustakaan desa wajib dihadirkan.
TAGS: | nasional |
Write a Facebook Comment